Bagaimana ikhlas

Ikhlas adalah tulus melakukan sesuatu kebaikan yang di dasari hanya karena Allah semata. Ikhlas adalah perbuatan yang sangat mulia, sehingga yang memiliki sifat ini pun terbilang langka.

Orang yang ikhlas disebut mukhlis. Yaitu orang yang beramal murni karena Allah, tidak ingin dilihat orang lain, dan tidak mengharapkan pujian atau sanjungan manusia.

Ikhlas hampir sama dengan sabar. Mudah diucapkan, namun susah dijalankan. Orang yang benar-benar ikhlas ketika tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu. Bahkan bisa di ibaratkan apabila kita beramal dengan ikhlas, maka kita seperti buang kotoran sendiri. Tidak akan kita cari lagi bekasnya.

Lalu bagaimana kalau kita beramal untuk mengharapkan pahala? atau kita beramal hanya karena ingin masuk surga? bahkan hanya karena kita takut masuk neraka? Berarti tidak ikhlas?. Mungkin itu pertanyaan yang sering muncul di pikirin kita.

Ia tidak apa-apa.  Karena tingkatan ikhlas seseorang berbeda-beda. Ada yang dengan di iming-imingi hadiah surga jadi termotivasi untuk beramal. Ada juga yang diceritakan tentang neraka menjadi takut sehingga berusaha agar kelak tidak masuk ke dalamnya.

Sedangkan Rasulullah Saw. saja memerintahkan kepada kita untuk mencari pahala dan surga, serta selalu berdoa agar umatnya di jauhkan dari neraka.

Jelaslah bahwa beramal untuk memperoleh surga di perbolehkan. Karena yang menciptakan surga adalah Allah,  kecuali jika Allah bukan penciptanya. Maka tidak boleh beramal mengharapkan surga.

Sebagai seorang yang mengharap surga tentu akan berusaha agar amal baiknya tidak di campuri oleh riya', yang dapat membuat hati tidak ikhlas. Karena Allah tidak akan menerima amal seorang hamba selama masih tercampur dengan riya'.

ان صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين

Comments

Popular posts from this blog

KONDISI MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM

KEDUDUKAN WANITA MASA JAHILIAH, SETELAH DATANGNYA ISLAM, DAN MASA SEKARANG

Mengapa janda lebih banyak dari duda