Kisah Bayi Yang Bisa Hidup di dalam Kubur meskipun Ibunya Telah Meninggal

Seorang pria beserta anaknya yang masih kecil mengunjungi Khalifah Umar Bin Khattab radhiallahu Anhu yang sedang membagi-bagikan hadiah kepada masyarakat. Anak ini sangat mirip denganmu, ucap Khalifah Umar. Wahai Amirul Mukminin, akan ku ceritakan kepadamu tentang kisahku bersama anak ini. Suatu hari aku bertekad untuk melakukan perjalanan ke luar kota. Saat itu istriku (ibu anak ini) lagi hamil. Ketika mengetahui rencana kepergianku, istriku berkata, apakah akan kau tinggalkan diriku dalam keadaan seperti ini?
Aku titipkan kepada Allah bayi yang kau kandung, jawabku.
Selama beberapa waktu aku kembali, ternyata istriku telah meninggal dunia suatu malam aku berbincang-bincang dengan masyarakat sekitar. Suatu malam, aku berbincang-bincang dengan masyarakat sekitar. Pada saat tiba-tiba aku melihat sebuah cahaya seperti api bersinar menembus kubur istriku. Cahaya apakah ini? tanyaku kepada mereka.
Setiap malam kami melihat cahaya api tersebut muncul dari dalam kubur istrimu, jawab mereka. Demi Allah sepanjang hidupnya istriku rajin berpuasa sunnah dan shalat malam ujarku.
Kami segera menuju makam istriku dengan membawa cangkul kemudian secara bergotong-royong kami menggali makamnya. Di dasar makam kami temukan sebuah keajaiban. Sesosok bayi sehat sedang merangkak ditemani sebuah lentera yang bersinar menerangi makam sehingga tampak seperti api. Setelah peristiwa ini seseorang menjelaskan kepadaku. Bayi ini selamat berkat doamu dulu, dimana engkau titipkan dia kepada Allah. Andaikata ibunya juga engkau titipkan kepada Allah maka dia akan tetap hidup.
Setelah mendengar cerita lelaki itu Khalifah Umar radhiyallahu Anhu berkata: engkau sangat mirip dengan dia bahkan melebihi kemiripan burung gagak yang satu dengan yang lainnya.
Hikmah dibalik kisah:
Dalam kisah di atas kita diajarkan untuk berhati-hati dan teliti di dalam berdoa sebab terkadang Allah mengabulkan doa kita persis seperti apa yang kita ucapkan. Kisah di atas, lelaki itu hanya berdoa menitipkan kepada Allah bayi yang terkandung di istrinya, dan dia lupa tidak menyertakan istrinya tersebut didalam doanya. Akibatnya hanya bayinya yang selamat, sedangkan istrinya meninggal dunia oleh karena itu, panjatkan doa dengan khusuk dan teliti jangan asal meminta kekayaan tanpa diiringi memohon keselamatan dan kesehatan bisa jadi kekayaan itu akan tiba setelah sebelumnya kita mengalami penderitaan. Seperti kisah seorang yang berdoa mohon makanan tanpa usaha tetapi ia lupa tidak mengiringinya dengan memohon keselamatan. Selepas berdoa dia keluar rumah, tak lama kemudian dia mendapati seorang muslim yang sedang bertikai. Ia berusaha melerai keduanya. Karena merasa kesal kedua orang itu memukulinya, kemudian polisi datang, mereka bertiga ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Di balik jeruji, lelaki itu berpikir keras dan ingat akan doanya sendiri. Aku memohon makanan tanpa usaha, tapi mengapa yang kudapat justru di jebloskan ke dalam penjara. Tak lama kemudian datanglah sipir memberikan sarapan padanya. Pada saat itulah dia baru sadar bahwa doanya terkabul memperoleh sarapan tanpa usaha tapi harus masuk penjara dulu karena doanya tidak disertai permohonan keselamatan. Oleh karena itu jangan lupa untuk menyertakan selalu permohonan keselamatan dan kebahagiaan dalam setiap doa kita. Dalam kisah diatas disebutkan bahwa istrinya itu seorang yang salihah siang hari berpuasa dan malam hari sholat menghadap Allah, sebagaimana hal tersebut tampak dalam sumpahnya yang berbunyi demi Allah sepanjang hidupnya istriku rajin berpuasa sunnah dan shalat malam. Keshalihan ini membuahkan hasil yang nyata, meskipun telah meninggal dunia, dalam kubur ia dapat melahirkan anaknya dengan selamat ini merupakan sebuah kekeramatan.

Comments

Popular posts from this blog

KONDISI MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM

KEDUDUKAN WANITA MASA JAHILIAH, SETELAH DATANGNYA ISLAM, DAN MASA SEKARANG

Mengapa janda lebih banyak dari duda