Mengetahui Hakekat Hidup Manusia di Dunia

Kenapa manusia diciptakan? Apa sebenarnya tujuan diciptakannya manusia? analoginya jika saya membuat sesuatu, tidak mungkin tanpa guna ataupun hanya iseng saja. Tidak mungkin Allah menciptakan alam ini dengan berbagai fasilitas yang lengkap di dalamnya hanya sekedar untuk main-main.

Dengan adanya otak dalam kepala, manusia jadi bisa berpikir untuk apa sebenarnya manusia diciptakan dan mengapa manusia mengalami kematian. Kemudian sesudah mati terus kemanakah manusia?.

Menurut berbagai keterangan di dalam al-Qur'an, ada beberapa tujuan di ciptakannya manusia, antara lain:

1. Manusia di Ciptakan Untuk Menjadi Khalifah di Bumi
Firman Allah dalam al-Qur'an surat al-Baqarah: 30

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَاءِكَۃِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْاَرْضِ خَلِيْفَۃٌ

Artinya: "Dan ketika Allah berkata kepada para malaikat, sesungguhnya Aku akan menciptakan khalifah di bumi".

Dari ayat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Mengapa Allah menjadikan manusia sebagai pemimpin di bumi. Karena manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna diantara mahluk lain. Manusia dikaruniai akal yang membedakannya dengan hewan, manusia dikaruniai nafsu yang membedakannya dengan malaikat, dan manusia mahluk berbentuk materi yang membedakannya dengan jin dan sejenisnya. Selebihnya Allahu a'lamu.

2. Manusia diciptakan Untuk Menyembah dan Beribadah Kepada Allah
Allah berfirman dalam al-Qur'an surat adz-dzariyat ayat: 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنَ

 Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia, kecuali agar mereka beribadah (menyembah) kepadaku".

3. Manusia Diciptakan Untuk Mengejar Kebahagiaan yang Kekal di Akhirat

Firman Allah Swt dala al-Qur'an surat al-A'la ayat 16-17ْ

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيَاۃَ الدُّنْيَا. وَالْاَخِرَۃُ خَيْرٌ وَّاَبْقَی

Artinya: "Adapun orang-orang kafir memilih kehidupan di dunia, padahal akhirat lebih kekal".

Dari ayat diatas, bahwa dunia itu bersifat fana dan sementara, meskipun terkadang kesenangannya melalaikan. Tempat kembali yang kekal adalah akhirat dan disana tidak ada kematian.

Selain kekal, di akhirat manusia akan dibalas dengan balasan yang seadil-adilnya, tanpa dirugikan sedikitpun. Sebagaimana firman Allah Swt dalam al-Qur'an surat al-Zalzalah ayat: 7-8

فَمَنْ يَّعْمَل مِثْقَالَ ذَرَّۃٍ خَيْرًا يَرَهُ. وَمَنْ يَعْمَل مِثْقَالَ ذَرَّۃٍ شَرًّا يَرَهُ

Artinya: "Barangsiapa berbuat kebaikan meskipun sebesar atom, maka engkau akan melihat (mendapati) kebaikan itu, dan barangsiapa berbuat keburukan meskipun sebesar atom, maka engkaupun akan melihat (mendapati) keburukan itu".

Setelah kita mengetahui hakikat kehidupan manusia, maka kita harus melakukan sesuatu sebagaimana mestinya manusia sebagai khalifah sekaligus sebagai hamba Allah demi meraih kehidupan yang bahagia dan kekal di akhirat.




Comments

Popular posts from this blog

KONDISI MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM

KEDUDUKAN WANITA MASA JAHILIAH, SETELAH DATANGNYA ISLAM, DAN MASA SEKARANG

Mengapa janda lebih banyak dari duda